Sabtu, 31 Desember 2011

[News] Daftar Pemenang MBC Drama Award 2011


MBC drama Award telah digelar tanggal 30 Desember 2011 kemarin, dan sesuai Prediksi, Best Love memenangkan Drama of the Year dan mendapatkan bebagai penghargaan di beberapa Kategori. Berikut ini daftar pemenang MBC Award 2011:

Drama of the Year : Best Love
Top Excellence Actor (Miniseries) : Cha Seung Won (Best Love)
Top Excellence Actress (Miniseries): Gong Hyo Jin (Best Love)
Top Excellence Actor (Serial Drama): Kim Suk Hoon (Twinkle-Twinkle)
Top Excellence Actress (Serial Drama): Kim Hyun Joo (Twinkle-Twinkle), Shin Ae Ra (Indomitable Daugthers in Law)

Excellence Actor (Miniseries): Kim Jae Won (Can You Hear My Heart)
Excellence Actress (Miniseries): Lee Bo Young (Hooray for Love), Hwang Jung Eum (Can You Hear my Hear)
Excellence Actor (Serial Drama): Ji Hyun Woo (A Thousand Kiss)
Excellence Actess (Serial Drama): Lee Yu Ri (Twinkle-Twinkle)


New Actor (Miniseries): Lee Ki Wang (My Princess), Park Yoo Chun (Miss Ripleys)
New Actress (Miniseries): Seo Hyun Jin (The Duo), Hyo Min (Kye Baek)
New Actor (Serial Drama): Park Yoon Jae (Indomitable Daugther in Law)
New Actress (Serial Drama): Honey Lee (Indomitable Daugther in Law)

Best Couple Award: Gong Hyo Jin - Cha Seung Won (Best Love)

Popularity Award: Gong Hyo Jin (Best Love), Kim Jae Won (Can You Hear My Heart)


Golden Acting Award
Golden Acting (Miniseries): Jung Bo Seok (Can You Hear My Heart, Stormy Lovers), Bae Jong Ok (Hooray for Love)
Golden Acting (Special Drama): Cha Hwa Yeon (A Thousand Kiss), Gil Yong Woo (Twinkle-Twinkle)

Special Award: Kim Young Ae (Royal Family), Yoon Tae Young (Late Night Hospital)

Produscer's Award: Kim Jung Tae (Miss Ripleys, Can't Lose), Choi Jong Hwan (Kye Baek, The Duo), Song Ji Hyo (Kye Baek)

Lifetime Achievement Award: Kang Bu Ja (Indomitable Daugther in Law)

Child Actor Award: Kim Yoo Bin (Hooray for Love), Yang Han Yeol (Best Love)

Wtiter of the Year: Bae Yu Mi (Twinkle-Twinkle), Hong Mi Ran (Best Love)

Foreign Film Dubbing Award: Park Sun Young

Tahun 2011 ini memang miliknya Best Love, setelah rating tinggi yang diperoleh saat penayangannya Best Love pun mendapat banyak penghargaan di MBC Award 2011. Selain Best Love drama lain yang juga banyak mendapat banyak penghargaan adalah Twinkle-Twinkle.

Aku sudah menonton dua drama itu, baik Best Love maupun Twinkle-Twinkle, dua-duanya memang drama keren,, puas banget pas nontonnya.

sumber: Dramabeans

Kamis, 29 Desember 2011

[Curhat] Park Shi Hoo buatku terharu


Sebenernya aku udah sering dibuat berlinang air mata oleh akting Shi Hoo Oppa.. ntah itu di Prosecutor Princess, Queen of Reversals, atau pun Family's Honor. Tapi kali ini benar-benar aneh.. aku menangis hanya karena membaca sebuah fans articels di blog parksihoo4u.

Di artikel itu diceritakan salah seorang fans Park Shi Hoo membagi pengalamannya hingga dia jatuh hati pada namja satu ini. Yang membuatku salut, fans nya ini laki-laki, Ken namanya.

Ken bercerita, awalnya dia sering menemani ibunya menonton drama korea. Suatu hari dia melihat adegan pernikahan dalam sebuah drama korea dan merasa adegan itu mengharukan hatinya, kedua mempelai terlihat indah saat bersama. Ternyata itu adalah adegan pernikahan Lee Kang Suk dan Ha Dan Ah di drama Family's Honor. Sejak saat itu Ken mulai mengikuti drama itu bersama ibunya dan dia terkesan pada karakter Lee Kang Suk yang diperankan Park Shi Hoo. Ken akhirnya menonton drama yang berjumlah 54 episode itu dari awal, dan dia semakin terkesan dengan perubahan karakter Lee Kang Suk dari awal hingga akhir drama yang menurutnya sama sekali tak membosankan (menurutku juga...)

Selesai menonton Family's Honor, Ken pun mengikuti drama yang dibintangi Park Shi Hoo mulai dari How to Meet A Perfect Neighbor, Prosecutor Princess, Queen of Reversals hingga drama terbarunya The Princess' Man.

Bagi Ken Park Shi Hoo seperti Hyung yang ingin dijadikan panutan, kegigihannya dalam mencapai kesuksesannya sekarang membuat dia sangat tetkesan pada aktor satu ini.

Sebenarnya masih banyak lagi yang Ken ceritakan, namun aku tak bisa menceritakan semuanya.. (bagi yang ingin membaca kisah lengkapnya silahkan kunjungi blog parksihoo4u dan cari artikel A Man's Man).

Apa yang membuatku terharu hingga menangis saat membaca artikel ini? Hmm.. aku juga tak yakin.. mungkim aku terharu karena ternyata Park Shi Hoo itu tidak hanya membuat perempuan tergila-gila padanya, namun juga bisa membuat laki-laki tersentuh melihat aktingnya. Park Shi Hoo tidak hanya tampan, tapi dia juga berbakat, dan bakat utamanya adalah membuat orang-orang terpukau pada hasil kerjanya.

Menjadi aktor bukan hal mudah bagi Park Shi Hoo, dia membutuhkan waktu 10 tahun untuk mencapai tempatnya saat ini. Namun dia tidak menyerah dan terus melakukan yang tetbaik dalam setiap karyanya.

Ada satu hal kesamaan antara aku dan Ken tentang Park Shi Hoo. Setelah menonton Family'Honor, Ken berharap bisa punya kakak laki-laki seperti Lee Kang Suk karena dia begitu menyayangi adiknya. Begitu juga aku.. setelah menonton Family's Honor.. aku tak lagi memandang Park Shi Hoo sebagai lelaki ideal untuk dijadikan pendamping hidup.. aku lebih berharap bisa punya Kakak laki-laki seperti Lee Kang Suk di Family's Honor.

Published with Blogger-droid v2.0.2

[Sinopsis] Buzzer Beat Episode 2 part 3

Naoki tak jadi melempar Bola dan memperhatikan Riko. Semua orang pun memperhatikan Riko termasuk Natsuki dan Kawasaki.

“Lempem,,melempem dan terus melempem,, bukankah kau Bodoh? Kemampuanmu tidak seperti itu kan?” Teriak Riko penuh emosi.

Naoki pun tertunduk malu mendengar kata-kata gadis itu. Natsuki mencoba mencegah Riko untuk meneruskan aksinya, namun tidak dihiraukan Riko.

“Kau Kuat! Kau Berbakat! Kau takut apa?” Kata Riko dengan nada suara yang semakin meninggi. Naoki menatap Riko.

“Jika kau kecewa, seharusnya kau menunjukkan kamampuanmu disini! Kau sangat kuat!”
Naoki masih menatap Riko yang berteriak-teriak kepadanya.

 “Kau Kuat! Kau bisa main dengan baik! Tolong main dengan serius,, Baaka!” (yang artinya Bodoh)
Teriak Riko lagi. Naoki semakin tajam menatap Riko, dia menelan ludah. merasa semangatnya terbakar oleh teriakan itu.

Semua orang di tempat pertandingan terdiam. Kawasaki kaget melihat tingkah Riko, tapi dia tersenyum melihat kelakukan Impulsif Riko.

Mai malu melihat tingkah temannya, dan meminta maaf pada Natsuki atas nama Riko yang tak mengerti aturan dalam menonton pertandingan basket.

Masih dengan penuh emosi, Riko menatap Naoki yang kini mulai bersiap untuk melempar lagi. Naoki pun melakukan lemparannya dan kali ini, Masuk!! Membuat Riko bangga dan sangat bahagia. 

Namun Riko kemudian sadar apa yang telah dilakukannya membuat semua orang menatapnya dan merasa malu sendiri atas kelakuannya.

Pertandinganpun kembali berlanjut. Naoki menjadi sangat bersemangat dan beberapa kali memasukan bola ke dalam ring. Kawasaki pun berkomentar:
“Akhirnya kecemasannya hilang”

Permainan Naoki semakin baik, dia bahkan melakukan Buzzer Beat di akhir pertandingan dan membuat JC Arcs memenangkan pertandingan tersebut dengan skor 78-63. Naoki merasa puas dengan hasil permainannya hari ini. Semua pemain JC Arcs dan Kawasaki pun pun bersorak menyambut kemenangan timnya.

Natsukipun terlihat bahagia dengan hasil pertandingan itu. Naoki memberi tanda Victory pada Natsuki. Namun matanya mencari sosok lain yang telah membuatnya jadi bintang lapangan hari ini, siapa lagi kalo bukan Riko yang telah melarikan diri karena malu.

Naoki pergi keluar gedung dan mencari Gadis yang tadi meneriakinya itu. Namun tak menemukan siapapun. Natsuki mengikutinya keluar.

“Kau bermain dengan baik” kata Natsuki pada Naoki yang berniat kembali masuk gedung.
Bukannya berterimakasih, Naoki malah bertanya,
“Natsuki, kau melihatnya?”
“Hn?”
“Maksudku Wanita yang meneriakiku”
“Oh,,Aku rasa dia pergi ditengah-tengah pertandingan”
“Dia sudah pergi?” kata Naoki kecewa
“Apa dia kenalamu? Tanya Natsuki
“Aku tidak mengenalnya, sepertinya dia kenalan Kawasaki, Aku akan mencarinya” kata Naoki kemudian meninggalkan Natsuki yang kebingungan dengan tingkah kekasihnya itu.

Yoyogi datang dan berkata, walaupun hari ini dia lebih banyak memasukan bola disbanding Naoki tapi dia merasa kalah dari Naoki karena semangat Naoki yang menggebu di pertandingan tadi.

Mai sibuk berfoto dengan para anggota tim JC Arcs, lalu dia pun meminta Shuji untuk memfotonya berdua dengan Utsu memakai ponsel Shuji, kemudian meminta Hatano mengirimkan foto mereka berdua lewat MMS.

Kawasaki menelpon Riko dan mengucapkan terimaksih karena telah mengubah ritme pertandingan tadi. Riko malah minta maaf karena telah melakukan hal yang memalukan, dia melakukan itu, karena dia sangat mengenal permainan dari pemain nomor 8 itu, sehingga merasa sangat kecewa melihat permainannya yang buruk.

Riko pun pulang ke rumah dan mulai membereskan kamarnya (juga membereskan pikirannya sepertinya). kemudian bergunam:  “Kenapa aku bersorak seperti itu?
Lalu dia berhenti melakukan kegiatannya dan mendengar suara dribel-an bola basket dari lapang basket di samping apartemennya. Dia pun membuka jendela kamarnya yang menghadap langsung ke lapang basket tersebut. Riko melihat Naoki yang sedang berlatih basket di lapangan itu. 

Riko segera berlari keluar dan mencari Naoki di lapangan basket, namun dia tak menemukan siapapun yang sedang bermain basket. Ternyata Naoki sedang duduk di kursi yang ada di sisi lapangan basket namun Riko tidak melihatnya.
“Hoi,, Orang yang disana!” Panggil Naoki. Riko kebingungan mendengar suara Naoki tapi orangnya tidak ada, dia pun melihat ke belakang dan menemukan Naoki disana.

Mereka saling memandang. Riko yang merasa bersalah memulai pembicaraan
“Maaf karena tadi menyorakimu” Riko pun membungkuk untuk meminta maaf.
“Tapi aku tidak bohong” lanjutnya lagi
“Mengapa kau tiba-tiba pergi?” Tanya Naoki
“Karena aku malu, semua orang menatapku” jawab Riko
Naoki berjalan mendekati Riko
“Aku juga malu” kata Naoki
“Benarkah? Maafkan aku” kata Riko meminta maaf lagi.
“Tapi,,, terimakasih. Aku menghargainya. Hal itu memberiku keberanian.” kata Naoki

Riko pun tersenyum mendengar ucapan terimakasih Naoki.
“Kalau begitu, Jika kau ingin menyorakiku setidaknya kau harus menonton pertandingan sampai akhir. Aku melakukan Buzzer Beat tadi,,,” kata Naoki lalu memasukan Bola kedalam Ring.
“Buzzer Beat?” Tanya Riko tidak mengerti.
Tapi Naoki tidak menjelaskan apapun, dia malah meminta Riko untuk menontonnya di pertandingan tetap.
“Aku merasa, jika kau menonton aku bermain, aku akan merasa lebih kuat” kata Naoki lagi.
Riko tersenyum mendengar perkataan Naoki.
“Jika aku tidak bermain dengan Serius, kau bisa meneriaki ‘Baaka’, padaku” lanjut Naoki.
“Aku tidak ingin bersorak lagi, Tapi baiklah,, aku mengerti,, Aku akan datang untuk mendukungmu, Karena aku adalah penggemarmu kan?”
“Penggemar yang menyedihkan” (karena telah mempermalukan sang idola ^_^)
“Itu adalah salah satu bentuk cinta penggemar” kata Riko membela diri,, hehehe,,

Lalu datanglah para bocah kecil yang datang untuk membakar perlengkapan bekas festival tanabata, serta berniat memnyalakan kembang api juga. Akhirnya Naoki dan Riko pun malah menonton para anak-anak tersebut yang sedang menyalakan kembang api sambil duduk di kursi yang ada di lapang basket tersebut.

“Kau tidak berlatih bioala hari ini?”Tanya Naoki saat semua orang telah pergi.
“Ah,, ya,,, aku akan mencoba berusaha yang terbaik mulai besok” jawab Riko.

Riko pun berpamitan karena sudah malam. Gadis itu pun beranjak dari kursinya dan pergi meninggalkan Naoki. Baru pergi beberapa langkah, Riko berbalik lagi.
“Supaya aku bisa mnyorakimu lain waktu, Bisakah kau beritahu namamu?”Tanya Riko pada Naoki.
“Aku Kamiya Naoki” jawab Naoki memperkenalkan dirinya.
“Kamiya Naoki? Bagaimana tulisan kanjinya?”
Lalu Naoki pun menjelaskan tulisan kanji dari namanya.
“Namaku Shirakawa Riko” kata Riko tanpa diminta kemudian menjelaskan tulisan kanji dari namanya.
“Shirakawa-san” kata Naoki menyapa
“Berapa umurmu?” Tanya Riko
“24 tahun”
“Ah,, sudah kuduga kita seumuran”
“Jadi kau lahir di tahun kambing juga?”
Riko tersenyum dan membenarkan.
“Cha,,, Sampai Jumpa Kamiya-kun?” pamit Riko
“Dah,, Shirakawa-san” balas Naoki.

Riko pun pergi, masih dengan menatap Naoki dan melambaikan tangannya. Setelah keluar dari lapangan basketpun, sekali lagi Riko menoleh kearah Naoki, dan Naoki memberinya salam hormat yang dibalas juga olehnya. Riko pun pergi. Naoki berjalan menuju kursi tempat dia menyimpan tasnya dan menatap papan Reklame yang bertulisan “Love Makes Me Strong” yang ada di lapangan basket tersebut.

Episode 2 End, bersambung ke episode 3


Note:
Haduh,, terbengkalai nih sinopsis Buzzer Beat,, padahal pas mulainya semangat banget. Drama jepang ceritanya mendetail sih,, jadi agak susah ditarik kesimpulan. Sebenarnya episode 2 part 3 ini udah aku tulis dari dulu,, cuman belum sempet posting aja. Akhirnya ada mood juga buat postingnya. Untuk episode 3 munkin akan agak lama, kareana aku belum sempet screencaps gambar-gambarnya. 

SELAMAT MEMBACA...

[Sinopsis] Thorn Birds : Episode 10 part 2


Young Joo sedang melayani pelanggan di toko yang ingin membeli suatu jenis kain di tokonya. Young Joo melihat contoh yang dibawa pelanggan dan berkata, bahwa tokonya tidak memiliki jenis kain seperti itu. Pelanggan tampak kecewa. Lalu Ahjussi datang dan menyapa pelanggan itu dengan ramah. Pelanggan itu bertanya apakah benar di toko kain mereka tidak ada kain yang dicarinya. Ahjussi melihat contoh kain itu dan berkata tentu saja ada, tapi pelanggan harus menunggunya sebentar. Ahjussi pun pergi untuk mengambil kain dan meninggalkan Young Joo yang bingung bersama pelanggan itu.

Setelah beberapa saat Ahjussi datang membawa kain yang diminta pelanggan. Setelah membayar kain itu, pelanggan pun pergi dengan puas. Ahjussi berkata pada Young Joo untuk memberikan uang bayaran pelanggan ke toko kain yang cukup jauh dari toko mereka dan menyimpan kelebihan uang yang didapat mereka. Young Joo kaget, karena Ahjussi pergi sejauh itu mencarikan kain pada pelanggan itu.

Ahjussi berkata, mereka mendapatka untung 1000 won untuk penjualan itu, bukankah Young Joo ingin mencari uang. Young Joo bertanya, itu artinya mereka harus hapal jenis-jenis kain yang dijual di toko-toko kain yang ada disini. Ahjussi bertanya, lebih banyak mana? Bintang di langit ataukah jenis kain yang ada di pasar ini? Young Joo tertawa mendengar kata-kata Ahjussi dan berkata tidak ada orang yang iseng menghitung hal itu. Ahjussi berkata bahwa kakek Young Joo tidak pernah melewatkan satu orang pelangganpun dan selalu melayaninya dengan baik. Young Joo mengerti maksud Ahjussi.

(Sepertinya itu tentang kepercayaan, dengan mencarikan kain untuk pelanggan dari toko lain selain mendapat keuntungan dari menjualkan kain dari toko lain, mereka pun mendapatkan kepercayaan dari pelanggannya, bila mereka membiarkan pelanggan belanja di toko kain itu, maka pelanggannya akan belanja di toko kain tadi dan tidak akan belanja lagi di toko kain mereka padahal orang tadi adalah pelanggan tetap mereka, prinsip yang bagus untuk mempertahankan pelanggan)

Young Joo pun mulai menghapal nomor-nomor dari berbagai jenis kain di kamarnya. Jung Eun datang membawakan semacam salonpas untuk Young Joo dan bertanya apakah Young Joo sedang belajar. Young Joo berkata sangat sulit menghapalkan semua jenis kain ini. Jung Eun berkata bahwa dia tahu salah satu jenis kain, yaitu jenis kain yang jadi selimut di kamar Young Joo. Jung Eun pun menceritakan awal pembuatan selimut itu, Young Joo terkesan dengan cerita itu dan berkata ternyata selimut ini punya sejarah seperti itu, dia jadi merasa yakin bisa menghapalkan semua jenis kain yang ada di korea.

Young Joo merasa kesakitan di bahunya dan meminta Jung Eun untuk menempatkan salonpas di bahunya. Young Joo mulai melepas pakaiannya dan Jung Eun merasa tak nyaman dengan hal itu dan memalingkan wajahnya. Young Joo menunggu Jung Eun menempelkan salonpas dan bertanya mengapa Jung Eun tidak segera menempelkannya. 

Dengan gugup akhirnya Jung Eun pun menempelkannya dengan hati-hati. Young Joo berkata bahwa cara Jung Eun menempelkan salonpas tersebut sudah seperti seorang Ahjumma saja. Jung Eun kesal dikatai seperti itu dan memukul bahu Young Joo yang memar yang kini sudah ditempelkan salonpas. 

Young Joo kesakitan dan terbaring seperti anak kecil di tempat tidurnya dan itu membuat Jung Eun tertawa melihat tingkah Young Joo yang seperti anak kecil.

Jung Eun menatap CD yang diberikan Kang Woo padanya dan menonton pembuatan film “My Mom”. Namun saat Yoo Kyung terekam di CD tersebut, Jung Eun berhenti menonton dan mengeluarkan CD tersebut dari Laptopnya. Dia menatap Han Byul dan berkata pada bayi itu dia akan menjadi ibu yang kuat untuk Han Byul.

Han Byul memegang jari Jung Eun dengan tangan kecilnya. Jung Eun pun berkata, “ Mulai hari ini, peganglah tangan Omma seperti ini, karena dengan kau memegang tangan Omma seperti ini, maka semua kecemasan yang Omma rasakan akan menghilang. Berjanjilah, kita akan hidup dengan bahagia”

Jung Eun membuka pintu kamarnya dan memperhatikan lingkungan rumah mereka. Jung Eun berkata: “Han Byul, disinilah rumah kita sekarang. Musim semi nanti, kita tanam bunga di halaman”

Waktu berlalu begitu cepat dan Enam tahun pun berlalu begitu saja.

6 tahun kemudian

Han Byul kini sudah besar dan sedang bermain sepeda di halaman rumah. Lee Ae Rin kini sudah cantik kembali dan sudah mencat rambutnya menjadi hitam kembali, meski penampilannya kini tak semewah dulu, dia menyesuaikan diri dengan tempat hidup dan posisinya sebagai nenek saat ini. Sementara Ahjumma sedang melipat pakaian dan menyanyikan lagi aneh. Lee Ae Rin memanggil Han Byul dan berkata bahwa pohon stawberi yang mereka tanam sepertinya sudah berbunga.

Bel rumah mereka berbunyi dan ada orang yang berteriak apakah ada orang. Han Byuk bersorak gembira “paket kilat” dan membuka pintu untuk menerima paket itu. Han Byul berterimakasih pada pengirimnya. Ahjumma berkata, akhirnya paket itu datang juga, setelah ditunggu begitu lama.

Young Joo berlari di pasar dan mendatangi sebuah toko kain untuk membeli kain, tapi pemiliknya sedang sibuk. Young Joo pun mencari sendiri kain yang dibutuhkannya dan memotongnya sendiri, sekarang Young Joo sudah mahir dalam memotong kain. Young Joo pun pergi setelah membayar kain itu. Young Joo kembali ke toko dan memberika uang pada Ahjussi, sepertinya Young Joo pun kini telah melakukan yang Ahjussi lakukan 6 tahun lalu untuk mempertahankan pelanggan mereka. Ahjussi menyuruh Young Joo pulang, karena Han Byul ribut untuk menyuruh nya cepat pulang. Young Joo menjawab dia akan pulang.

Young Joo pulang dan mendapatkan paket kilat yang tadi diterima Han Byul.
Young Joo: “Han Byul apa ini?”
Han Byul: “Hadiah”
Young Joo: “Hadiah?”
Han Byul: “Omma yang mengeluarkan uangnya dan aku yang memilihnya”
Young Joo tertawa mendengar jawaban Han Byul.
Young Joo: “Urri Han Byul memesan baju lewat internet?”
Han Byul mengangguk dengan semangat.
Ahjumma yang ada dihalaman berkata pada Young Joo.
Ahjumma: “Dia ingin kau memakainya besok saat mengantarnya ke sekolah TK nya”
Young Joo: “Ada apa di sekolah?”
Lee Ae Rin: “Dia ingin kau menikah dengan gurunya”
Young Joo jadi tertawa mendengar jawaban Lee Ae Rin.

Ahjumma lalu berkata: “Yak,, jika kau begitu menyukai paman seharusnya kau menyuruhnya menikah dengan ibumu, mengapa memberikannya untuk orang lain?”
Han Byul menjawab: “ Ibu terlalu cerewet, guruku lebih baik”
Ahjumma, Lee Ae Rin dan Young Joo tertawa mendengar jawaban Han Byul.

Young Joo pun membuka paket dari Han Byul dan kaget melihat merknya, dia pun tertawa melihat Han Byul yang tertawa.

Ternyata baju itu dipesan Han Byul dari Internet Shoping yang dikelola Hak Gu, yang baru saja mengetahui bahwa Han Byul memesan barang dari mereka. Hak Gu marah pada pegawainya mengapa mereka menerima pembayaran dari Jung Eun. Mereka bilang, mereka tak tahu. Hak Gu menerima telepon dari Young Joo yang memarahinya tentang pengemasan paket itu yang tidak ramah lingkungan.

Choi Jong Dal dan Lee Young Gook masih mencari keberadaan Young Joo yang menghilang tanpa jejak, mereka cemas dengan tak ada kabar apapun dari Young Joo karena mereka takut Young Joo tiba-tiba muncul dengan kekuatan besar untuk mengambil Haeju Group kembali.

Choi Jong Dal diberitahu bahwa Kang Woo ada dikantornya. Direktur pun menemui putranya yang sedang bersama Seo Jin di kantornya. Kang Woo sepertinya baru pulang dari luar negeri dan datang ke Haeju Pic untuk meminta Seo Jin menjadi artis dalam salah satu filmnya kelak. Direktur Choi mempersilahkannya selama kesepakatannya sesuai dan meminta Kang Woo membicarakan dengan Han Soo sebagai manager utama Seo Jin.

Kang Woo, Seo Jin dan Han Soo keluar dari kantor Choi Jong Dal. Di Lobi, Seo Jin mulai bertanya pada Kang Woo bagaimana kabar Young Joo yang menghilang tiba-tiba, dia pun bertanya pada Han Soo apakah Young Joo tidak memberinya kabar? Han Soo malah berkata, memangnya salah siapa Young Joo jadi bersembunyi seperti ini (Han Soo menyalahkan Seo Jin, karena berpikir adiknya pergi ke luar negeri karena dicampakan Seo Jin).

Kang Woo mendapat telepon yang memintanya untuk datang mengecek sebuah lokasi Syuting, Kang Woo berkata dia akan datang ke sana sebelum ke bandara. Kang Woo pun beranjak dari lobi menuju parkiran, di perjalanan dia melihat dua orang perempuan sedang bersiap melakukan audisi dengan adegan “O genki Desu Ka”, adegan yang sama dengan yang dilakukan Jung Eundan Mi Ryun 7 tahun lalu. Kang Woo jadi tertawa, teringat pada audisi yang dilakukan Mi Ryun dan Jung Eun. Dia pun menasehati kedua wanita itu, agar yang berperan sebagai bayangannya melakukan Echo untuk kata-kata ‘O genki desu Ka’ nya, seperti yang dilakukan Jung Eun untuk Mi Ryun.

Lokasi Syuting yang dikunjungi Kang Woo ternyata lokasi syuting yang sama dengan tempat Jung Eun akan bekerja sebagai figuran film. Namun mereka tidak sempat bertemu. Jung Eun sedang menunggu nasibnya sebagai figuran, tapi syuting hari itu tidak jadi karena sutradara marah-marah. Jung Eun ditawari menjadi figuran di sebuah drama, namun Jung Eun menolak dan memilih untuk pulang ke rumah.

Sebelum pulang, Jung Eun menelpon Lee Ae Rin menanyakan keberadaan Han Byul, karena dia ingin mengajak Han Byul ke gunung. Tapi Lee Ae Rin bilang, Han Byul pergi bersama Young Joo untuk pergi ke pantai. Jung Eun kesal karena Han Byul lebih memilih pergi ke pantai bersama Young Joo.

Young Joo dan Han Byul datang menjemput Jung Eun untuk pergi ke pantai bersama. Han Byul muncul dari kaca jendela mobil Young Joo dan memanggil Jung Eun,
Han Byul: “Omma”
Jung Eun: “Seo Han Byul, mengapa kau seperti ini, bukankah kau bilang akan pergi ke gunung bersama Omma, mengapa tiba-tiba ingin pergi ke pantai”
Young Joo keluar dari mobil dan menghampiri Jung Eun.
Han Byul berkata: “Lihatlah Paman”
Jung Eun malah memarahi Young Joo karena mengajak Han Byul pergi tanpa ijinnya. Jung Eun menyalahkan Young Joo terlalu memanjakan Han Byul.
Han Byul tak senang melihat ibunya marah-marah pada Young Joo. Han Byul pun berkata: “Aku marah”
Jung Eun: “Aku lebih marah lagi”
Han Byul: “Paman sedang memakai baju yang kita belikan, bukankah itu kelihatan bagus?”
Jung Eun menatap penampilan Young Joo dengan salah tingkah karena merasa tak enak sudah marah-marah pada Young Joo.
Jung Eun: “Kau cocok dengan baju itu”
Young Joo: “Aku akan memakai baju ini untuk bertemu dengan guru TK nya Han Byul, kenapa?”
Jung Eun malah tertawa dan bertanya dari mana Young Joo meminjam mobil. Young Joo sepertinya kebingungan menjawab pertanyaan Jung Eun dan meyuruh Jung Eun segera masuk ke mobil.
 
Han Byul, Jung Eun dan Young Joo pun sampai di pantai. Han Byul sangat senang berada di pantai itu. Jung Eun memarahi Young Joo lagi, mengapa Young Joo membawa mereka ke pantai sejauh ini. Young Joo pun membela diri, bahwa kedatangan mereka ke pantai ini sangat berarti untuk Han Byul, dia itu bukan Jung Eun yang sudah berkelana kemana-mana. Mereka pun akhirnya bertengkar. Lewatlah seorang kakek yang bertanya pada keduanya: “Apakah kalian sedang melakukan pertengkaran suami istri di pantai?” Young Joo dan Jung Eun jadi salting, apalagi Han Byul tertawa mendengar perkataan sang kakek, “pertengkaran suami istri?” Ulang Han Byul sambil tertawa.

Lalu Young Joo mendapat telepon dari kliennya, namun sayang baterai ponselnya habis. Young Joo menyalahkan Jung Eun karena dia lupa men-charger ponselnya. Young Joo berniat pergi membeli baterai ponsel dan menuju arah yang salah. Jung Eun memberitahu Young Joo arah yang benar, maka tahulah Young Joo bahwa Jung Eun pernah ke pantai ini.

Sepeninggalan Young Joo, Han Byul pergi mencari kerang sedangkan Jung Eun menatap laut lepas dihadapannya. Dia teringat pada kedatangannya 6 tahun lalu saat Mantan suami ibu kandungnya mengabarkan kematian ibunya di pantai ini.

Jung Eun mendekati Han Byul yang sedang berjongkok mencari kerang, dan ikut berjonkok di samping putrinya. Jung Eun berkata bahwa dia pernah datang ke sini dan merasakan udara yang sangat dingin di pantai ini. Jung Eun menceritakan baris dialog yang dikatakan seorang ayah pada anaknya dalam suatu drama yang menjadikannya figuran, yaitu “Walau lelah dan sakit, ingatlah orang yang paling mencintaimu di dunia ini ada dihadapanmu sekarang”. Han Byul bertanya apa barisan dialog yang dikatakan ibunya, Jung Eun pun berkata “Suhu badan Normal” (kayaknya sih Jung Eun jadi perawat di drama itu). Han Byul tertawa dan berkata dia lebih menyukai baris dialog yang dikatakan ibunya. Jung Eun pun memeluk putrinya.

Young Joo tiba saat Jung Eun memeluk Han Byul dan mengambil gambar mereka dengan kamera yang di bawanya. Saat Jung Eun mengajak Han Byul berjalan mencari kerang lagi, Young Joo pun mengambil foto mereka, bahkan Young Joo memanggil Han Byuk agar Jung Eun dan Han Byul berpose untuk di foto.

Young Joo berjalan beriringan dengan Jung Eun, sementara Han Byul sibuk mencari kerang. Young Joo menceritakan, bahwa dirinya pun pernah datang ke pantai ini 6 tahun lalu, yaitu saat ia memutuskan untuk tidak jadi ke New York, sebelum dia pergi ke pasar menemui Ahjussi dia menenangkan diri di pantai ini karena dia takut memikirkan kehidupannya yang tiba-tba harus berubah dan memulai dari awal. “Waktu itu udara di pantai ini sangat dingin” Jung Eun pun mengatakan bahwa dia tahu bagaimana dinginnya udara di pantai ini.

Young Joo: “6 tahun berlalu sangat cepat”
Jung Eun: “iya,, rasanya seperti mimpi”
Han Byul: “Paman,, kakiku sakit”
Young Joo: “ Tuan putri, apakah kau ingin paman menggedongmu seperti pesawat?”
Han Byul mengangguk senang. Young Joo menitipkan kameranya pada Jung Eun dan mengangkat Han Byul dan memutarkan badan gadis kecil itu seperti pesawat.

Jung Eun dan Young Joo menuntun kedua tangan Han Byul (Oh,, keluarga bahagia,, kenapa Jung Eun sama Young Joo ga nikah aja ya?). Mereka bertiga berjalan beriringan di pantai. Jung Eun memulai percakapan lagi.
Jung Eun: “Minggu depan aku mulai syuting dengan Seo Jin, walaupun tidak pasti bisa bertemu”
Young Joo: “Mengapa tiba-tiba membicarakan Seo Jin? Apakah kau masih berpikir bahwa gadis yang berkencan denganku dulu itu adalah Seo Jin?”
Jung Eun: “Memangnya bukan ya?”
Young Joo: “Kam salah sangka”
Jung Eun: “Kalau begitu siapa?”
Namun belum sempat Young Joo menjawab, Han Byul tiba-tiba menyela: “Kalian berdua sedang membicaraka apa?”
Young Joo: “Maaf, Ibu mu tidak tahu mendengar dari siapa, sudah salah paham pada Paman selama bertahun-tahun”
Han Byul yang tidak mengerti apa yang dikatakan Young Joo malah berkata: “Aku lapar”. Jung Eun pun segera mengajak Han Byul untuk makan. Mereka bertiga kembali berjalan di pantai, sambil sesekali Jung Eun dan Young Joo mengangkat Han Byul yang mereka tuntun.

Young Joo, Han Byul dan Jung Eun pun makan di restoran Sea Food didekat pantai itu. Young Joo mendapatkan telepon dari kliennya dari Jepang. Young Joo pun berbicara dengan bahasa Jepang, Jung Eun takjub pada keahlian Young Joo sekarang. Young Joo berkata bahwa dia akan bertemu dengan pedagang kain dari Jepang yang berniat membeli kain dari mereka, Young Joo pun berterimakasih pada Han Byul karena telah memberinya keberuntungan hari ini. Jung Eun berkata, kalau begitu Young Joo harus segera menemuinya, tapi Young Joo bilang dia masih punya waktu untuk makan sebelum menemuinya di bandara. Mendengar kata bandara Han Byul kegirangan dan berkata ingin ikut ke bandara karena Han Byul ingin melihat pesawat.

Dalam sebuah pesawat yang akan segera mendarat di bandara Incheon, seorang penumpang diberitahu oleh seorang pramugari bahwa pesawatnya akan segera mendarat. Tamu tersebut terbangun dari tidurnya, dia membuka penutup matanya, dan dia adalah Han Yoo Kyung yang kembali ke Korea setelah 6 tahun.

Young Joo, Jung Eun dan Han Byul tiba di bandara. Young Joo masuk terlebih dahulu untuk menemui pedagang kain Jepang yang ingin membeli kainnya. Sedangkan Jung Eun dan Han Byul masuk ke dalam dan berniat untuk jalan-jalan di bandara.

Kang Woo pun datang ke bandara, sepertinya akan menjemput Yoo Kyung. Kang Woo melihat Jung Eun dan Han Byul yang akan masuk ke bandara. Kang Woo segera mengejar sosok Jung Eun yang dilihatnya, hingga ke dalam bandara, namun tak menemukannya

Young Joo yang sedang berbicara dengan kliennya melihat Kang Woo yang sepertinya sedang mencari seseorang, dia pun mulai cemas Kang Woo akan melihatnya dan Jung Eun di bandara.

Jung Eun sedang membelikan Es Krim untuk Han Byul, sementara Han Byul menunggunya di sebuah bangku. Saat Jung Eun selesai membeli es krim, dia melihat Han Byul sedang memainkan tas seorang wanita. Jung Eun sangat kaget melihat siapa wanita yang ada di samping Han Byul, karena wanita itu adalah Han Yoo Kyung yang sedang menunggu Kang Woo. Jung Eun panik dan langsung bersembunyi di balik tembok untuk menghindar dari Yoo Kyung.

Yoo Kyung menatap Han Byul dan bertanya pada gadis kecil itu
Yoo Kyung: “Gummo, sedang apa sendirian disini?”
Han Byul: “menunggu ibuku”
Yoo Kyung: “Berapa usiamu?”
Han Byul: “6 tahun”
Yoo Kyung menatap takjub pada Han Byul dan berkata, “Aih,, cantik sekali”

Jung Eun melihat interaksi Yoo Kyung dan Han Byul, dia panik dan merasa tak nyaman melihat hal itu dia pun bingung harus bagaimana.


Komentar:
Dasar drama,, kebetulan banget yah,, Yoo Kyung pulang ke Koreanya pas Jung Eun dan Han Byul lagi maen ke bandara. Jadi aja Yoo Kyung ketemu tuh sama anaknya,, tapi kayaknya Yoo Kyung ga sadar ya Han Byul itu anaknya. 

Like Mother, Like Daugther lagi,, dulu pun Lee Ae Rin ga mengenali Yoo Kyung sebagai anaknya saat Yoo Kyung kecil tak sengaja bertemu dengannya, sekarang pun begitu.

Jung Eun pasti Syok banget yah,, liat Yoo Kyung lagi ngobrol sama putri kandungnya di bandara,, ampe panik banget gitu wajahnya.

Kenapa hubungan Young Joo dan Jung Eun tak berkembang setelah 6 tahun? Nanti akan terjawab di episode 11, saat Kang Woo bertemu Young Joo dan Jung Eun dan tahu selama ini mereka hidup serumah.